Nama :
Anggi Cynthia Devi (20210817)
Debby Nur (21210725)
Fika Fitrianti (22210770)
Fitri Sabrina (22210840)
Nurul Hasanah (25210215)
Kelas : 3EB09
REVIEW JURNAL
PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI TERHADAP BIDANG AKUNTANSI
MANAJEMEN
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi saat ini
memberikan perubahan khususnya dalam dunia bisnis. Diikuti dengan munculnya
sistem informasi yang berbasis teknologi informasi sepertiElectronic Data
Processing Systems, Data Processing Systems (DPS), Decision Support System
(DSS), Management Information System (MIS), Executive Information Systems
(EIS), Expert System (ES) dan Accounting Information System (AIS). Selain
itu, perkembangan teknologi informasi juga berpengaruh terhadap bidang akuntansi
manajemen dalam melaksanakan fungsi manajemen dan pengambilan keputusan. Adapun
pengaruh tersebut dapat memberikan keuntungan atau bahkan kerugian bagi
perusahaan tersebut.
1. PENDAHULUAN
Pada masa kini, sebagian besar masyarakat
semakin merasakan informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping
kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Keadaan ini terbukti dengan semakin
berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun televisi, surat
kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia.
Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut didukung oleh
kemajuan teknologi informasi disegala bidang. Perkembangan teknologi informasi
telah membawa dampak dalam kehidupan masyarakat. Sejak diketemukannya komputer
pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki era informasi.
Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai
dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyaksoftware yang dapat
digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi.
Dibidang akuntansi, sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer
banyak ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan
untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap, dapat dipahami, dan teruji.
Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, dan satelit dalam berbagai aktivitas sarana berkomunikasi perusahaan. Manajemen organisasi harus tanggap pada perubahan lingkungan ini jika ingin organisasinya tetap dapat bertahan dan meningkat kinerjanya. Manajemen organisasi juga harus sensitif terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang mencakup informasi, peralatan teknik dan proses dalam mengubah input menjadi output. Selain itu, manajemen harus dapat memahami dengan baik peran sistem informasi dalam organisasi (Eliot, 1992).
Perubahan lingkungan ini juga menuntut akuntansi
manajemen sebagai suatu sistem informasi untuk menyediakan informasi yang dapat
dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam
rangka pengambilan keputusan manajemen.
2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA
Teknologi informasi muncul sebagai akibat
semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya
persaingan bisnis, semakinsingkatnya siklus hidup barang dan jasa yang
ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan
jasa yang ditawarkan. Semula teknologi informasi digunakan hanya terbatas pada
pemrosesan data. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut,
hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan
otomatisasi teknologi informasi.
Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai
perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya
seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi
jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi
dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk menyediakan informasi bagi para
pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.
Ada berbagai macam sistem informasi dengan
menggunakan teknologi informasi yang muncul, antara lain Electronic
Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS),
Decision Support System (DSS), Management Information System
(MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan Accounting
Information System (AIS) (Bodnar, 1998). Saluran komunikasi yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi adalah standard telephone lines, coaxial cable,
fiber optics, microwave systems, communications satellites, cellular radio
andtelephone. Sedangkan konfigurasi jaringan yang dapat dipakai untuk
berkomunikasi adalah Wide Area Network (WAN), Local
Area Network (LAN), dan Client/Server Configurations(Romney,
2000).
EDP adalah penggunaan teknologi komputer untuk
menyelenggarakan pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi.
Sistem ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang sifatnya rutin
(sehari-hari). Sistem ini tidak dapat membantu pekerjaan pihak manajemen yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan. Sistem ini hanya bermanfaat untuk
meningkatkan ketepatan waktu dan frekuensi penyajian laporan. Secara fundamental,
EDP merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi dalam setiap organisasi.
MIS merupakan penggunaan teknologi komputer
untuk menyediakan informasi yang berorientasi pada manajemen level menengah.
MIS mengakui adanya kenyataan bahwa para manajer dalam suatu organisasi
membutuhkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan dan bahwa sistem
informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi para
manajer.
DSS adalah suatu sistem informasi yang datanya
diproses dalam bentuk pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. DSS dapat
digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS
juga dapat membantu mengubah proses bisnis, dimana umumnya manajer membuat
semua keputusan, namun dengan adanya teknologi informasi seperti decision support
tools, access database, dan modelling software,
pengambilan keputusan menjadi bagian setiap orang.
ES merupakan sistem informasi yang berbasis pada
pengetahuan yang menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk
menjalankan kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. ES membutuhkan
penggunaan model-model keputusan manajemen dan databasekhusus. ES
membutuhkan pengembangan basis pengetahuan dan inference engine.
EIS merupakan suatu sistem informasi yang
berkaitan dengan kebutuhan manajemen puncak mengenai informasi strategik dalam
proses pengambilan keputusan strategik. Sedangkan AIS merupakan sebuah sistem
yang menyediakan informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para
pengambil keputusan.
Salah satu teknologi informasi yang tidak kalah
pentingnya adalah pemakaian Electronic Data Interchange (EDI).
EDI adalah komunikasi antar komputer dengan tujuan meningkatkan
efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal. Hansen
dan Hill (1989) mendefinisikan EDI sebagai pergerakan dokumen bisnis dalam
format terstruktur antara berbagai patner bisnis dalam suatu organisasi. Dengan
EDI, dokumen yang diterima dapat memerintahkan komputer secaraotomatis.
Teknologi akan terus berkembang. Teknologi
informasi yang kuat akan menjadi competitive edge bagi
perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier (Fasio, 1994). Bagi
organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan
teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah perusahaan menyesuaikan
diri dengan lingkungannya (Hanscombe, 1989).
3. PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP BIDANG AKUNTANSI MANAJEMEN
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah
sistem informasi yang memproses input sehingga menghasilkan output untuk
mencapai tujuan khusus manajemen. Proses adalah inti dari sistem informasi
akuntansi manajemen. Proses dapat dijelaskan oleh aktivitas seperti
pengumpulan, (collecting), pengukuran (measuring), penyimpanan (storing),
analisis (analysis), pelaporan (reporting), dan pengelolaan (managing)
informasi. Output yang dihasilkan dapat berupa laporan khusus, biaya produksi,
biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, bahkan komunikasi personal.
Sistem informasi akuntansi manajemen mempunyai
tiga tujuan utama, yaitu (1) untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam
perhitungan biaya jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen, (2)
untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan yang berkesinambungan, serta (3) untuk
menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (Hansen, 2000). Ketiga
tujuan ini mengungkapkan bahwa manajer dan pengguna lainnya membutuhkan
informasi akuntansi manajemen dan perlu mengetahui bagaimana cara
menggunakannya.
Lingkungan
ekonomi yang dihadapi banyak perusahaan dewasa ini telah menuntut adanya
pengembangan terhadap praktek-praktek akuntansi manajemen yang inovatif dan
relevan. Tekanan persaingan global telah mengubah lingkungan ekonomi. Perubahan
ini menyebabkan terciptanya lingkungan baru pada bidang akuntansi manajemen,
setidak-tidaknya untuk sejumlah besar organisasi. Faktor-faktor kunci perubahan
ini :
1. Orientasi kepada pelanggan
2. Perspektif lintas fungsional
3. Persaingan global
4. Manajemen mutu total (TQM)
5. Waktu sebagai unsur kompetitif
6. Kemajuan dalam teknologi informasi
7. Kemajuan lingkungan manufaktur
8. Pertumbuhan dan deregulasi dalam industri jasa
9. Manajemen berdasarkan aktivitas (ABM)
Ada dua kemajuan yang signifikan berhubungan
dengan teknologi informasi. Yang pertama erat kaitannya dengan manufaktur yang
terintegrasi dengan komputer (Computer-Integrated Manufacturing =
CIM). Dengan penggunaan komputer, sejumlah besar informasi yang berguna dapat
dikumpulkan dan dilaporkan kepada manajer dengan segera.
Kemajuan kedua adalah ketersediaan alat-alat
yang dibutuhkan, seperti ketersediaan komputer personal (PC), software,
dan paket-paket grafis yang memudahkan pengguna (user friendly).
Komputer personal berfungsi sebagai penghubung komunikasi ke sistem informasi
perusahaan, sedangkan software dan paket grafis memberikan
manajer kemampuan analitis untuk menggunakan informasi tersebut.
Hansen dan Mowen (2000) menyatakan bahwa
akuntansi manajemen tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungannya, namun akuntansi
manajemen itu sendiri dapat mempengaruhi perkembangan dalam organisasi,
masyarakat, dan lingkungan lainnya.
Beberapa trend yang berpengaruh
pada bidang akuntansi manajemen antara lain adalahincreasing requirement,
advance informations technology, dan just in time divercity.
Perkembangan yang terjadi dalam akuntansi manajemen akibat kemajuan teknologi
informasi disebabkan oleh beberapa hal, yaitu customer orientation,
total quality management, time as competitive element, advances in
the information technology, advances in the manufacturing
environment, service industry growth dan global competition.
Akuntansi manajemen harus mampu menghadapi
tantangan perubahan lingkungan sehingga dapat menghasilkan informasi yang
sesuai dengan perubahan teknologi manufaktur, teknologi sistem informasi dan
persaingan global. Sistem akuntansi manajemen harus mampu beradaptasi dengan
kemajuan teknologi. Selain itu, kemajuan teknologi membawa dampak terhadap
perkembangan dunia industri yang menuntut adanya kriteria penilaian kinerja
perusahaan untuk mencapai tujuan secara optimal.
Kemajuan teknologi informasi juga membawa dampak
besar pada perkembangan dalam paradigma maupun pada teknologi manufaktur.
Beberapa faktor akuntansi manajemen yang mendasar mengalami perubahan akibat
penggunaan teknologi informasi. Perubahan tersebut antara lain mencakup proses
perencanaan, pengendalian aktivitas rutin, struktur organisasi dan situasi
kerja.
Akuntansi manajemen hendaknya memperhatikan
aplikasi konsep-konsep manajemen dan akuntansi yang tepat, serta teknik untuk
menyajikan informasi keuangan yang berguna bagi manajemen dalam melakukan
perencanaan, pengawasan, pengambilan keputusan, dan alokasi sumber daya yang
paling ekonomis. Dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki, penerapan
teknologi informasi merupakan suatu tantangan bagi akuntansi manajemen dalam
menghadapi teknologi yang ada.
Teknologi informasi juga dapat memberikan kesempatan dan mendukung perusahaan untuk mampu lebih berkompetisi dalam era globalisasi. Pengertian kemampuan yang lebih kompetitif mengacu pada penyediaan fasilitas untuk dapat bersaing melalui perbaikan mutu pelayanan.
Teknologi informasi juga dapat memberikan kesempatan dan mendukung perusahaan untuk mampu lebih berkompetisi dalam era globalisasi. Pengertian kemampuan yang lebih kompetitif mengacu pada penyediaan fasilitas untuk dapat bersaing melalui perbaikan mutu pelayanan.
Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi
teknologi informasi dalam akuntansi manajemen. Penerapan EDI dalam Just
In Time (JIT) menawarkan pengendalian persediaan, mengarahkan
orientasi pada kualitas dan efisiensi tenaga kerja. EDI juga memberikan peluang
pada akuntan manajemen dalam meningkatkan kualitas yang berkaitan dengan production,
shedulling, sales forecasting, mempercepat internal
response time, berhubungan secara lebih dekat dengan pelanggan, dan
membantu manajemen dalam meningkatkan pengendalian aktivitas bisnis. DalamActivity
Based Costing (ABC), teknologi informasi dapat diterapkan untuk
mengolah informasi biaya sehingga dapat memberi kejelasan mengenai sumber atau
penyebab dari pos-pos biaya secara cepat dan terorganisasi. Sedangkan
dalam Total Quality Control (TQC), teknologi informasi dapat
diterapkan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga memungkinkan
menghasilkan produk yang sempurna (zero-defect) dan mutu produk
merupakan tanggung jawab dari semua bagian. Perkembangan teknologi informasi
dalam akuntansi manajemen juga dapat menyediakan informasi tentang korelasi
antara biaya dan waktu dengan cepat dan relevan.
Munculnya Computer–Integrated
Manufacturing (CIM) juga merupakan salah satu bentuk penerapan teknologi
informasi. Yang pertama, produk dirancang melalui pemanfaatan sistem rancangan
komputer (Computer-Assisted Design (CAD)). Yang kedua, rancangan
diuji dengan menggunakan sistem rekayasa komputer (Computer-Assisted Engineering (CAE)).
Yang ketiga, produk dibuat dengan menggunakan sistem (Computer-Assisted
Manufacture (CAM)). CAM menggunakan mesin dan robot yang dikendalikan
oleh komputer. Yang keempat, sistem informasi yang menghubungkan berbagai macam
komponen terotomatisasi. Salah satu ciri CAM adalah sistem manufaktur yang
fleksibel, yaitu sistem yang mampu membuat produk yang dimulai dan diakhiri
dengan menggunakan robot serta alat-alat otomatis yang dikendalikan oleh
komputer mainframe. Kemampuan menghasilkan berbagai produk yang sama ini merupakan
suatu keunggulan.
4. BERBAGAI MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN CARA MENGATASINYA
Perkembangan teknologi informasi disatu sisi
menguntungkan akuntansi manajemen. Tetapi disisi lain dapat menimbulkan
beberapa masalah. Bahkan teknologi informasi merupakan salah satu penyebab
adanya tekanan bisnis pada organisasi. Permasalahan yang timbul akibat
perkembangan teknologi informasi adalah sebagai berikut:
a. Untuk menerapkan teknologi informasi dalam
perusahaan memerlukan biaya yang besar.
b. Pengembangan teknologi informasi tidak hanya
membutuhkan pengetahuan dan kemampuan teknis di bidang akuntansi saja, tetapi
pengetahuan tentang teknologi informasi juga harus dikembangkan.
c. Teknologi informasi yang diterapkan tersebut
harus acceptable, artinya dapat diterima oleh semua orang yang akan
menggunakannya. Jika perkembangan teknologi tidak acceptable, maka
dapat menimbulkan perilaku yang tidak diharapkan seperti resistance to
change (penolakan terhadap perubahan).
d. Perkembangan teknologi informasi menuntut
semakin banyaknya keahlian yang dimiliki oleh karyawan atau pekerja dalam
organisasi.
e. Perkembangan teknologi informasi juga
memungkinkan hilangnya kesempatan kerja khususnya bagi karyawan tingkat bawah,
karena teknologi informasi tersebut dapat menjalankan tugas mereka.
f. Perkembangan teknologi informasi juga
memungkinkan hilangnya kesempatan kerja khususnya bagi karyawan tingkat bawah,
karena teknologi informasi tersebut dapat menjalankan tugas mereka.
g. Ada juga pihak yang tidak senang dengan
kehadiran komputer yang dianggap menjadikan mereka malas bekerja dan
membosankan.
h. Dengan semakin canggihnya teknologi informasi
maka memungkinkan munculnya kejahatan-kejahatan teknologi informasi.
Untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul
akibat perkembangan teknologi informasi, maka diusahakan beberapa tindakan.
Masalah resistance to change harus dihilangkan karena hal ini
dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas, meningkatkan angka absensi, dan
mengurangi motivasi atau pemogokan kerja (Gordon, 1993). Untuk mencegah kondisi
yang tidak diinginkan, Gordon menyarankan agar anggota organisasi atau pekerja
dilibatkan dalam pelaksanaan tugas tertentu dan menciptakan lingkungan yang
mendukung kualitas anggota organisasi. Selanjutnya Gordon mengajukan beberapa
hal yang harus dilakukan untuk mengurangi resistance to changeterhadap
perubahan implementasi teknologi informasi, antara lain communication, educational
program, evolusional change, employee involment, new policies and procedures,
staff change, temporary structure dan steering committee
5. KESIMPULAN
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu
organisasi, harus disadari bahwa lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk
teknologi informasi yang juga mengalami perkembangan. Dengan berkembangnya
teknologi informasi mengakibatkan perubahan-perubahan dalam bidang akuntansi
manajemen. Akuntansi manajemen akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan
perusahaan.
Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak
manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang
kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat
waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi
perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan
dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan
pasar global.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan
teknologi informasi juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi
perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan kerja, timbulnyaresistance to
change serta timbulnya kejahatankejahatan teknologi informasi yang dapat
merugikan perusahaan.